Selamat datang di Aurora's Blog,jangan lupa follow me yach

Rabu, 02 Mei 2012

The Real Us



The Real Us
Author           : Gisantia Bestari
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Tanggal Terbit : 6 Februari 2007
ISBN/EAN    : 9792226443 / 9789792226447
Jumlah Hal.     : 192
Berat              : 145 gram
Dimension      : 130 x 200
       

           Kyana,Byan,Misty adalah cewe kembar dari keluarga Kashogi yang tumbuh bersama dengan pola pikir dan cara pandang yang hidup yang berbeda-beda.Mereka tinggal di kos-kosan yang bernama Kos Komet.Mereka tinggal di kos ini sejak masuk SMA.
Kos Komet berlokasi di Jakarta Selatan dan di peruntukkan bagi remaja-remaja putri.Bu Dive adalah nama pemilik kos-kosan itu,dia mempunyai 2 orang anak,anak pertamanya cowo namanya Kamga,dan anak keduanya bernama Nera.
Rumah Kyana,Byan,Misty letaknya di Jakarta Timur,sebenarnya bisa saja bersekolah di SMA di daerah Jakarta Selatan tanpa harus mengekos di sana.Tapi orangtua mereka menyuruh mereka ngekossaja,supaya mreka lebih mandiri.
Si Sulung Rizkyana Kashogi alias Kyana,centil dan tukang dandan.Hobinya gonta-ganti pacar.Cewe ini kalo pacaran gampang banged putusnya.Tapi dia gak pernah sedih berkepanjangan karena sesudahnya pasti ia dapet cowo lagi,yang suka sama dia memang banyak.
Si Tengah bernama Byan,nama lengkapnya Debyan Kashogi.Byan tipe cewe pendiam,pemalu,suka minder,serta sangat tertutup.Bagi Byan belajar urusan nomor satu.
Si Bungsu bernama lengkap Primisty Kashogi,biasa di panggil Misty.Cuma satu kesan yang di dapat saat melihat cewe ini,yaitu tomboy.Misty gak tau apa-apa tentang kosmetik.Tapi yang namanya Olahraga,apalagi basket,wah … dia oke banget Dehh!
Kalou berdiri berjajar,ketiga cewe ini kelihatan sama.Padahal kalu di perhatikan dengan seksama,kita pasti langsung bisa membedakan mereka,karena yang satu kelihatan dandan banged,yang satu lagi tampak sederhana,dan yang satunya lagi…”dekil”.
Kyana dan Misty sering banget bertengkar,sampai-sampai sering banget di marahi ibu kos mereka,gara-gara hal sepele aja mereka langsung bertengkar.Byan pasti yang dapat mencari solusi agar mereka bias damai.
Bagi masyarakat umum ,KBM jelas singkatan dari Kegiatan Belajar Mengajar.Tapi tidak bagi penghuni Kos Komet dan SMA Kakaktua.KBM adalah singkatan dari Kyana,Byan,Misty biar cepet manggilnya.
Kalu KBM jalan bareng mereka pasti mencuri perhatian beberapa anak yang berpapasan dengan mereka.Wajah-wajah dengan dagu tajam,hidung mungil,serta pipi tirus itu seakan 3x lipat mengisi pemandangan setiap orang.Penampilan Kyana tampak paling menonjol,penampilan Byan biasa aja wajahnya segar alami,sementara Misty paling amburadul.
Saat mereka di kelas tiba-tiba Kyana melihat Kamga dari luar jendela,Byan dan Misty saling pandang lalu ikut melihat keluar jendela walaupu sudah tau yang ada di sana.Kyana emang suka gonta-ganti cowo namun sebenarnya Kyana dari dulu Cuma suka sama Kamga.
Saat KBM pergi ke kantin mereka melihat Reaza,cowo campuran Sunda,Skotlandia,Belanda,dan Timur Tengah itu,menoleh ke belakangnya,lalu Kyana tersenyum cerah.Dan akhhirnya Kyana pacaran sama Reaza,padahal kemaren dia baru putus sama Radhi.
Meskipun bertolak belakang KBM nyaris selalu jalan bersama.Dalam arti,mereka jarang main dengan teman-teman yang lain.Itulah uniknya mereka.
Ketika Byan sedang membeli air mineral di kantin tiba-tiba Digar menghampirinya,Byan menoleh sesaat lalu setelah menerima botol air mineral,ia langsung menghindar,Digar langsung mengejarnya.
Byan terus berjalan namun karena merasa kasihan akhirnya ia menghentikan langkahnya dan menatapnya biasa saja.Sambil menghela nafas,Byan duduk di bangku panjang di koridor.Digar ikut duduk di sebelahnya,lalu Digar menyatakan perasaan nya kepada Byan,Byan mengira Digar suka dengan nya karena merasa kasihan,karena gak ada yang suka dengannya,atau dia nggak naksir sama Byan,tapi naksirnya sama Kyana.
Saat Byan di tempat tidur tiba-tiba Handphone-nya bergetar,lalu Byan menyuruh Kyana untuk membacanya.Begitu membaca tulisan di layar mata Kyana langsung membulat.”Byan,gue nggak mau nunggu lama-lama.Tolong beri jawaban sekarang,’” Byan meminta agar sms itu di hapus aja,tapi Kyana penasaran mengapa Byan menyuruh menghapusnya,dan Kyana dapat menebak pikiran kembaran-nya,ternyata lagi ada yang suka sama Byan.Byan terkejut,
Dengan gesit Kyana menjauhkan Handphone dari tangan Byan,lalu ia membalas sms dari Digar,cowo yang suka sama Byan.
Bel pulang sekolah berbunyi,Misty dan teman-teman cowonya langsung berkumpul di lapangan sekolah.Mereka sudah janjian mau main basket.Saat pemanasan tiba-tiba ada yang memanggil namanya ternyata itu suara Digar.Ia berkata kalo Byan udah keluar ,tolong bilangin gue pulang duluan.Misty malah tertawa dengar kalimat Digar barusan.Misty belum tahu hubungan Digar dengan Byan,lalu Digar memberitahunya.
Satu jam berlalu,Misty meraih tasnya,lalu ia duduk di bawah pohon memnungggu Nera,Kyana,Byan yang lagi membuat tugas kelompok keluar dari kelas.Tak lama kemudian mereka keluar dari kelas,Kyana langsung menutupi kepalanya dengan Tas begitu yau keadaan di luar panas.Misty menghampiri mereka bertiga sambil geleng-geleng melihat tingkah Kyana.Kyana memang sangat menghargai kulitnya.
Mata Byan,memandang sekeliling sekolah seperti mencari seseorang.Misty ternyata memerhatikan sikapnya,dan bertanya “Cari Digar,ya?”.Byan kaget  lalu mengiyakan pertanyaan Misty.Lalu Misty menyampaikan amanat dari Digar,bahwa Dia pulang duluan,ada urusan keluarga.
Mereka berjalan pulang.Biasanya mereka naik Bus,tapi berhubung panas hari ini mereka naik taksi.Kyana slalu ingin tampil fresh dan nggak mau naik bus lalu jalan kaki untuk sampai ke kos Komet.
Akhirnya taksi yang mereka tunggu dating juaga.Dengan sigap Kyana membuka pintu dan duduk di jok belakang,di ikuti Byan,Misty yang bersiap masuk tiba-tiba menghentikan langkahnya.Ia berlari kecil menjauhi taksi.Tampak misty mendekati sosok tua renta,seorang kakak dengan baju lusuh,kakak itu menarik gerobak sampah.Misty memberikan sesuatu padanya seraya berkata,kemudian Misty kembali menuju taksi dengan wajah gembira.
Misty mungkin tidak begitu pintar namun ia sangat kreatif dan berjiwa social tinggi.Diantara KBM,Misty yang paling aktif karena senang berorganisasi.Misty nggak terlalu memusingkan nilai-nilai pelajarannya.Bagi dia pengalaman adalah guru yang paling baik.
Begitu sampai di Kos Misty beristirahat di ruang TV.Misty teringat kejadian beberapa bulan lalu saat ia dan Kyana berebut remot karena ingin sama-sama menonton TV.Hanya saja acaranya berbeda,Kyana ingin menonton Sinetron yang menampilkan bintang kesayangannya Nia Ramadhani,sedangkan Misty ingin menonton Warkop DKI.Untung ada Byan jadi muncul solusi.
Sementara di ruang makan,Kyana sibuk mencari makanan di dalam kulkas,di bukanya freezer ternyata ada es krim vanilla dalam kotak.Kyana menegeluarkan kotak  itu dan meletakannya di meja makan.Saat akan menyendok es krim,terdengar suara di sebelahnya,dan ternyata suara itu suara Kamga,yang akan mengambil es krim juga,Kyana mengambilkan mangkuk dan sendok untuk Kamga,lalu Kyana tersentum lebar,namun senyumannya lenyap saat mendengar Kamga memanggil dia “TY” . Kyana ternganga.”Gue Kyana”,serunya
Tubuh Kyana lemas,jengkel,dia berpikir dalam hati apakah dia nggak bias membedakan dirinya dengan Misty,penampilan Misty jelas Dekil,sedangkan dirinya bersih,wangi,dan rapi.
Kyana melangkah pergi tapi Kamga menahannya,Ky jangan marah.Gue nggak marah,katanya.Kamga menarik nafas lega.”Elo anak Kakaktua kan?” tiba-tiba Kamga menyodorkan pertanyaan.”Iya,lo kelas 3 kan?”,jawab Kyana.
Saat masuk ke kamarnya,Kyana tersenyum-senyum kegirangan,Kyana melompat memeluk Byan yang sedang asyik membaca novel,wajah Byan penuh rasa ingin tahu.”Gue ngobrol sama Kamga”ucapnya.Cie… ! Byan mencubit pinggang Kyana.Kyana nggak pernah suka sama Reaza atau pacar-pacar nya sebelumnya,katanya sayang aja kalo nggak di manfaatin.
Siang hari di sekolah jam pelajaran terakhir Matematika,kalau pelajaran ini anak-anak pasti langsung membereskan buku,merapikan seragam  dan menyiapkan buku matematika di atas meja sebelum sang guru masuk kelas,habis guru matematika galaknya nggak ketulungan.Meski beliau wanita.Namun hari ini Bu Yati sang guru matematika tidak masuk,anaknya sakit.Seisi kelas gembira.Nipo cowo berkacamata yang sering bikin heboh di kelas mengadakan polling kelas.”Terganteng,Tercantik,Terbaik,Tergalak,Terpelit,Terpintar”.
Nipo membagikan selembar kertas pada masing-masing anak  untuk menulis sipa yang pantas mendapat gelar tersebut.Nipo memang kreatif.
Semua anak selesai kertas-kertas di kumpulkan lalu ia membacakan nominatornya.Terpintar dimenangkan Byan,Terpelit Radhi mantan pacar Kyana,Tergalak Misty,Terbaik Nera,Terganteng Reaza pacar Kyana,dan Tercantik dimenangkan oleh Kyana.
Seorang cewe diam-diam mendekati Byan dan ternyata itu Fista,Fista merangkul pundak Byan dan berkata “By,tadi gue ke Toilet terus pas keluar gue nggak sengaja dengar guru-guru ngobrol di ruang guru,katanya besok ada razia.”Byan melamun,Fista menepuk-nepuk punggung Byan yang rada eror.
Saat pulang sekolah Byan di hantui Kyana lebih cantik,Kyana ,Misty,dan Nera yang seperti biasa pulang bersamanya bingung melihat kondisi Byan.Saat Misty menyetop Bus Byan menolak ikut,karena Byan akan pulang dengan Digar.
Ternyata benar sekarang ada razia,seisi kelas panic,semuanya di suruh berdiri oleh Bu Thea,guru piket hari ini.Misty berdiri percaya diri dan tas Misty aman,Byan juga aman,kini Bu Thea menuju bangku Kyana,di dalam Kyana di temukan sekotak rokok.Beliau kaget,Kyana menggeleng saat Bu Thea menggoyang-goyangkan kotak rokok ke depan wajahnya,Kyana tetap percaya diri karena dia merasa tidak membawa rokok lalu Kyana di bawa ke ruang Kepsek,Bu Thea memarahi Kyan dan Kepsek menghadapi masalah ini dengan sangat sabar.Kyana tetap mengatakan bahwa rokok itu bukan miliknya.Bapak Kepsek memikirkan jalan terbaik.Belum tentu rokok itu milik Kyana,Kyana di persilahkan keluar tanpa hukuman.Beliau hanya menskors anak itu jika memang tertangkap basah,sedang merokok,Kyana senang sekali.
Kyana berantem lagi sama Misty Kyana ngadu sama Byan.Tak lama kemudian Kyana keluar untuk mandi sore,lalu sepeninggal Kyana Byan langsung membuka lemari dan meraih sebuah buku yang bersembunyi di bawah tumpukan.Buku itu merupakan buku curahan hati Byan.
Hari Sabtu SMA libur.Malam Minggu ini Byan akan pergi dengan Digar ke Restoran tapi Byan bingung mau memakai baju apa,maka ia memutuskan untuk mengajak Kyana karena pasti dia memilih baju yang pas untuknya.
Salah satu konter yang menjual segala kebutuhan wanita,Byan bingung karena banyak baju yang bagus dan menarik hatinya.
Malamnya Kyana melamun di tempat tidur.Malam ini Kyana tidak berjalan dengan Reaza sedangkan Byan sedang pergi bersama Digar.Byan akhirnya kencan dengan kaos biru berlapis jaket tipis pink.
Kyana sedang memikirkan Byan pasti Byan senang pergi dengan cowo yang memang di sayanginya.Sedangkan dirinya sampai saat ini belum pernah pergi dengan cowo yang benar-benar di sayanginya.
Tiba-tiba Handphone Kyana bergetar lalu mengangkatnya ternyata Reaza,Reaza menanyakan kejadian waktu razia tentang rokok.Kyana menegaskan bahwa rokok itu bukan miliknya.Reaza mencoba menenangakan Kyana ia percaya pada Kyana.Tiba-tiba hubungan terputus Kyan meletakan HP-nya di tempat tidur.
Ia menyadari bahwa Reaza begitu perhatian,diantara cowo-cowo yang pernah ia pacari,tapi tetap saja ia mengincar Kamga.
Kyana lama-lama bosan di kamar sendirian,akhirnya ia berjalan keluar kamar,di ruang tengah dilihatnya 3 orang sedang duduk sambil nonton TV,yaitu Nera,Tifanny,dan Kamga.Tiba-tiba Kamga menyapa Kyana.Jantung Kyana berdegap kencang lalu ia membalas sapaanya,setelah itu Kamga kembali focus menonton TV.
HP Kamga tiba-tiba bergetar lalu Nera mengambilkannya,ternyata telepon dari Virny.Kyana terdiam memanas dan memredam keingintahuannya tentang gadis bernama Virny itu.
Sekitar 2 menit Kamga baru menghentikan pembicaran.”Kamga,kalau boleh tau Virny itu siapa?”ucap Kyana.”Temen”,balasnya.Tapi Kyana yakin Kamga tidak jujur mereka berdua terdiam,lalu Kamga beranjak berdiri menuju kamarnya.
Senin paginya di sekolah.Fista menghampiri Kyana.”Eh,Ky maksudnya apa nih?”,bentaknya sambil menunjukan tulisan di layar.
Kyana bingung karena merasa tidak melakukan kesalahan,diraihnya HP Fista,Byan,Misty juga ikut membaca.
Kyana teramat bingung.Benar-benar tak pernah tapi di situ tertera bahwa pengirim sms itu dirinya.Fista mendorong bahu Kyana,Kyana memandang Fista dengan hati terluka,Byan merangkul Kyana.
Kyana tak bisa menangkap pelajaran sejak kejadian tadi pagi,Fista jadi jaga jarak dia jadi cuek dan suka menyindir.Kyana benar-benar tidak nyaman.
Luka hati Kyana cukup terobati saat pulang sekolah berpapasan dengan Kamga lebih-lebih Kamga mau di ajak pulang bareng.Byan menunggu Digar latihan Basket jadi Nera dan Misty pulang berdua tapi sebelum pulang mereka mampir ke toko buku tapi sebenarnya Nera yang perlu ke toko buku tapi ia meminta Misty untuk menemaninya.
Sesudah dari toko buku mereka masuk ke salah satu food court sambil menunggu pesanan makanan Nera bercerita ke Misty tentang Kyana yang naksir sama Kamga.Kemaren malem Nera Tanya langsung ke Kamga kalau Kamga naksir Kyana atau tidak,dia bilang nggak.”Baguslah”,ucap Misty.Kamga dari dulu naksir sama temen sekelasnya namanya Virny.Nera menanyakan ini semua ke Mas Kamga karena takut Mas Kamga kesengsem sama Kyana Nera nggak setuju kalau sampai Mas Kamga pacaran sama Kyana.
Makan malam tiba Misty nggak begitu selera makan.Kyana juga tampak agak pendiam,mungkin Kyan sedang memikirkan SMS yang isinya menjelek-jelekan Fista.
Byan menyelesaikan makannya lalu ia ke kamar meraih buku curhatnya dan menulis sesuatu.
Sore hari Misty menemui ruang kerja Bu Dive yang terletak di lantai atas.Misty minta maaf karena dapat membayar uang kos karena orangtua –nya belum sempat mengirim uang jadi dobel sekalian bulan depan,KBM memang sudah berkali-kali dobel malah pernah triple.
Perlahan Misty keluar ruangan ia berpapasan dengan Kyana,Kyana yang melihat Misty dari lantai atas mengira Misty dari kamar Kamga,mulut Misty ternganga ia tak menyangka Kembarannya punya fikiran yang sejelek itu dan mendadak Misty menampar pipi  Kyana.Kyana memegang pipinya dan mengusap air matanya.Saat tiba di kamar Misty,Misty merasa puas menampar Kyana.
Sementara di kamar sebelah,Kyana memeluk Byan dan mengadu bahwa dia telah di tampar Misty.Beberapa menit mereka terdiam.
Bel tanda istirahat berakhir bunyi,seluruh murid masuk kelas masing-masing.Penghuni kelas 2-5 panik,karena akan ada ulangan Kimia.Suasana hening saat ulangan dilaksanakan.
Kalau sampe ketahuan nyontek,lembar jawabanya langsung di robek.Bu Niah mulai berjalan mengelilingi kelas.
Byan berbisik pada Kyana matanya mengarah le bawah meja sambil menunjuk,Kyana mengintip ke bawah meja,tampak lipatan kertas kecil tergeletak di lantai perlahan-lahan di ambilnya kertas itu lalu di bukanya ternyata isinya contekan Kimia.Bu Niah memergoki Kyana sedang memegang kertas contekan,lembar jawab Kyan di robek-robek menjadi potongan kecil,semua anak kaget.
Sorenya Kyana menangis di pelukan Byan.Terdengar isakan Kyana.Tak lama setelah ia mengusap air mata lalu berjalan keluar kamar.
Kyan membasuh wajahnya di Wastafel,Kyana memandang cermin,di lihatnya wajahnya sendiri.Saat itulah ia merasa ada seseorang di sebelahnya.Ia menyapa ramah dan tersenyum pada Kyana.Ternyata Kamga juga mau pake wastafel juga.Kyana merasa sangat senang.Kehadiran cowo itu selalu membuat hati Kyana tenang.
Esok paginya di sekolah,Kyana mau memutuskan Reaza.Kyana sangat yakin akan memutuskan Reaza karena Kyana merasa klop sama Kamga.
Kyana dan Reaza duduk berdampingan,Kyana melirik Reaza dan tersenyum,dia langsung meminta putus,Reaza kaget,dan kecewa.
KBM dan Nera duduk dan mulai menyantap mi-nya masing-masing,kebetulan Reaza lewat  dan memalingkan wajahnya seakan tak peduli.Nera memandang Kyana,dan bertanya-tanya,Kyana menjawab udah putus sama Reaza.
Akhir-akhir ini memang banyak banget masalah yang menimpa Kyana,tapi Kyana juga banyak mendapat perhatian Kamga.
Esoknya saat pulang sekolah,KBM serta Nera makan bareng di rumah makan Sedap Pelangi,sambil menunggu pesanan Kyana mengeluarkan majalah.Nera mulai angkat bicara,ia bicara tentang Kamga,Kamga itu udah punya cewe namanya Virny,teman sekelasnya,udah jadian kemarin,Kyana terdiam.
Byan membuka pintu kamarnya setelah selesai mandi sore.Di dapati Kyana yang masih memakai seragam,dengan rambut berantakan,kondisinya seperti orang depresi.
Byan menutup kembali pintu kamarnya,lalu duduk di samping Kyana.Gara-gara Kamga Kyana menjadi begini.Kyana jadi merasa bersalah karena sudah ngebentak Reaza saat ia mutusin hubungan mereka.Byan tersenyum dan memeluk kembaranya,tiba-tiba HP B yan bergetar,lalu ia meraih HP-nya lalu di bacanya SMS itu.Byan tersenyum senang  karena kata-katanya keren banget.Tak menyangka Digar masih ingat dan memberikannya pada Byan sekarang.
Saat sedang asyik-asyiknya membaca ulang SMS,Byan tersadar  bahwa Kyana berada di belakangnya.Kyana mencubi pinggang Byan.
Jam dinding sudah menunjukan pukul 17.00.Malam Minggu nanti sepertinya menjadi malam Minggu teraneh buat Kyana.Ia masih di rundung kesedihan.Byan masih pulas di tempat tidurnya.Sementara Misty sedang seru-serunya bermain basket.
Pagar Kos Komet terbuka lebar.Digar mengetuk pintu rumah berkali-kali.Tidak ada jawaban.Bu Dive bertampang jutek,Digar langsung tersenyum takut.Digar mau jemput Byan.Bu Dive sebenarnya orang yang ramah,dia berubah jutek sejak suaminya meninggal beberapa tahun yang lalu.
Kyana kaget setengah mati,dan bingung,karena Byan lagi pulas di tempat tidurnya,sedangkan Digar udah rapi,dan sudah siap mau ke Mall dan mau nonton.Kyana melihat jam enam,dan cepat-cepat Ke kamarnya dan membangunkan Byan,namun yang dibangunkan tetap bergeming.Kyana tak pantang menyerah,Ia terus membangunkan Byan bahkan sedikit memaksa.
Sementara di Ruang tamu,Digar masih menunggu .Ia duduk sambil membaca majalah .Digar membelalakkan matanya,ternyata Byan tidur dari jam empat.Akhirnya Digar pulang,ia menutupi rasa kecewa.Kyana terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa.
Di depan pintu pagar kos Komet Digar berpapasan dengan Misty,Digar mengangkat bahu,dan menggelengkan kepalanya.
Saat Byan bangun Byan berteriak kaget ,Kyana baru sadar apa yang terjadi.Ia harus memberi tahu Byan.Byan menghela nafas penuh kesal.Perlahan-lahan Byan meraih Handphone-nya yang berada di atas meja,dan akhirnya  akan menelpon Digar.
Kyana pergi ke dapur,mau bikin susu,Saat menuju dapur, Kyana melihat ruang televisi masih menyala. Perlahan-lahan Kyana berjingkat, dan melongokkan kepala ke balik pintu. Dilihatnya Kamga sedang menonton televisi. Begitu Kyana hendak kedapur lagi, Kamga menoleh, lalu tersenyum padanya.
Kyana tak tahu harus membalas senyum Kamga apa tidak. Rasanya enggan, memberikan senyuman kepada orang yang ia suka tapi kemudian orang itu melukai hatinya. Akhirnya Kyana hanya mengganggap senyum Kamga itu angin lalu, karena kemudian ia langsung berjalan ke dapur tanpa memperdulikan Kamga.
Setelah menyeduh susu dengan air hangat tentu saja sebelumnya dicampur dengan bubuk coklat, kesukaan Kyana, gadis itu meminumnya. Kehangatan terasa mengaliri tubuhnya. Rasanya nyaman sekali. Dalam perjalanan menuju kamar, kembali Kyana melewati ruang televisi, namun tak sedetikpun matanya melirik pada Kamga.
Senin paginya di sekolah, begitu bel istirahat berbunyi, Misty langsung berlari keluar kelas, mungkin ingin ke lapangan basket. Sementara itu Byan menghampiri Kyana untuk mengajaknya ke kantin bersama, namun Kyana menolak. Ia bilang akan menyusul. Sepeninggal Byan, Kyana langsung beranjak dari bangkunya dan mengejar Reaza yang akan berjalan keluar kelas. Diraihnya tangan cowok itu untuk menahannya pergi. Ia ingin minta maaf, Reaza tak menjawab apa-apa.
Saat pengharapan Kyana sudah berada dipuncak, Reaza malah pergi meninggalkannya tanpa mengatakan sesuatu. Kyana merasa sangat tidak dihargai. Sikap Reaza tadi menimbulkan kekecewaan yang luar biasa bagi dirinya. Hatinya terasa sakit, bagaikan diiris-iris.
Kyana berjalan keluar kelas dengan langkah perlahan. Dirasakanya matanya perih. Air mata mulai menggenangi pelupuk matanya. Kyana tak tahu harus bagaimana. Ia mencoba melepas semua bebannya dan memutuskan untuk menyusul Byan di kantin. Namun langkahnya terhenti, begitu matanya menangkap sosok Digar yang sedang duduk dibangku panjang dekat lapangan basket.
Kyana mulai menimbang-nimbang. Dan setelah beberapa saat, ia memutuskan tidak jadi ke kantin. Ia berganti arah menuju Digar. Kyana menghampiri Digar, lalu duduk disisi cowok berkulit bersih itu. Kyana menarik napas berat. Digar memandang Kyana dengan tatapan aneh.Kyana tampak berpikir. Sebelumnya ia tak pernah setakut ini menghadapi Digar. Cowok itu tampak dingin. Wajahnya yang biasanya ramah saat ini sedang menunjukan keangkuhannya dan kekesalannya pada adiknya, Byan. Kyana berusaha mencari-cari alasan untuk membela Byan. Dalam hati ia berdoa, mudah-mudahan Digar mau mempercayai alasannya.
Senyum tersungging di bibir Digar. Kyana menarik napas lega melihat ekspresi cowok itu. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang sedang duduk di pinggir lapangan, membelakangi mereka. Jaraknya memang tak terlalu dekat, tapi orang itu cukup jelas mendengar apa yang mereka bicarakan sejak tadi.
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Terdengar sorakan gembira dari semua kelas.
Bagian paling menarik saat di sekolah ya memang bel pulang. Byan menghampiri meja Kyana. Tak lama Misty berjalan melewati mereka berdua, ketika mendadak saja Misty menghentikan langkahnya. Misty menoleh perlahan, menatap Kyana.Misty menatapnya dengan sorot yang begitu dalam, lembut, penuh kasih sayang. Kyana merasa aneh. Merasa ada yang tidak beres. Kemana tatapan kekesalan dan kejengkelan yang biasanya hadir dimata gadis tomboi itu?
Kyana menggigit bibir. Kedua alisnya bertaut karena bingung. Entah mengapa ia merasa tidak nyaman ditatap sperti itu, apalagi oleh Misty yang selama ini belagunya minta ampun. Sebelum Kyana sempat berkata-kata, Misty sudah memberikan senyuman gratis padanya. Kyana semakin tertegun. Tak tahu harus bagaimana. Belum juga ia membalas senyuman itu, Misty sudah berjalan ke luar kelas.
Sepeninggal Misty, Kyana menghembuskan napas panjang, seolah baru saja lolos ddari cengkraman harimau. Ia memandang Byan yang berdiri disebelahnya tanpa menghilangkan tatapan keheranan. Melihat sorot mata Kyana yang seakan penuh tanya, Byan hanya bisa mengangkat bahu.
KBM dan Nerra baru saja tiba di kos Komet. Nerra dan Byan langsung masuk ke kamar masing-masing untuk berganti pakaian. Sebenarnya Misty juga ingin, namun saat ia membuka kamarnya, lengannya dipegang seseorang. Misty berbalik. Ternyata Kyana. Misty menatap lengannya yang dipegang Kyana, kemudian menatap kembarannya.Mereka berdua duduk bersila dan berhadap-hadapan. Misty menunggu Kyana berbicara sambil mengetuk-ngetukan jari telunjuknya dikarpet. Kyana membuka pembicaraan seraya memegang jemari tangan kiri Misty. Misty hanya menatap Kyana, tak bicara apapun. Sekian detik Kyana sabar menunggu, Misty akhirnya angkat bicara.
Kyana tertegun bingung. Ditatapnya mata Misty lekat-lekat. Lalu tangannya berpindah ke pundak Misty. Bibir Kyana sedikit terbuka. Tak percaya pada ucapan Misty barusan. Wajah Misty begitu penuh permohonan dan itu membuat Misty tampak manis sekali. Tiba-tiba mata Kyana mulai digenangi air mata. Dengan lembut dipegangnya kedua tangan Misty.Misty terdiam. Wajahnya menunduk. Kyana dapat menangkap rasa bersalah di wajah adiknya itu. Misti berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya,meninggalkan Kyana yang terbengong-bengong karena melihat keajaiban yang baru saja terjadi. Namun Kyana belum puas. Masih banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Misty. Ia sebenarnya masih belum benar-benar mengerti. Dalam hati ia tak henti-hentinya bertanya, apa yang membuat Misty berubah?
Pagi yang cerah di SMA Kakaktua.Tiga orang gadis berwajah bak pinang dibelah tiga sedang sibuk melakukan kegiatan masing-masing. Tak lama Kyana menghampiri Byan yang sedang bingung, nggak tahu apa yang bikin Digar berubah. Kemarin tiba-tiba aja dia baik dan langsung ngajak nonton lagi.
Kyana seolah tak tahu apa-apa. Gadis itu memang tak ingin Byan tahu apa yang telah dilakukannya untuk kebaikan saudaranya itu. Kebaikan itu tidak bagus untuk diumbar-umbar. Kyana benar-benar ikhlas kok melakukannya.Kyana menatap bayangan dirinya di cermin toilet sekolah.
Di tempat itu tak ada orang lain selain dia. Gadis itu memejamkan mata, lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Ia berharap ketenangan datang menghampiri hatinya. Ia benar-benar butuh itu semua.Ia tak bisa melupakan Kamga. Kyana menyadari betapa selama ini ia terlalu mengagungkan Kamga, sehingga saat ditolak secara tidak langsung seperti ini, lukanya menancap terlalu dalam di hatinya dan rasanya sakit sekali. Kyana amat menyesal, namun tak bisa menepis semua perasaannya saat ini.
Sorenya di kos Komet, Misty ingin pinjam baju pada Byan yang lagi dikamar mandi dan mengambil saja dilemari, kata Byan. Misty memang paling malas cuci baju, kecuali baju yang penting, misalnya seragam sekolah. Baru beberapa langkah Misty berlalu dari kamar mandi, Byan tersadar. Eh, lemari?
Sementara itu, begitu masuk kamar Byan, Misty membuka pintu lemari kembarannya itu. Dicarinya kaos Byan yang kira-kira keren dipakai, ia melihat-lihat dan meraba-raba baju-baju yang ada diujung.Saat kemudian matanya menangkap sebuah benda yang berada di paling bawah tumpukan. Hanya ujungnya yang terlihat. Dengan cepat Misty menarik benda yang ternyata sebuah buku, lalu merapikan kembali tumpukan baju Byan.
Misty menutup lemari sambil terus memperhatikan buku tebal bersampul hijau muda dengan gambar anjing diujung kanan bawahnya. Dibukanya satu lembar, seolah ada sesuatu yang memaksanya membaca buku itu. Ia tahu ia salah, tapi ia benar-benar penasaran. Jantung Misty berdebar-debar, sembari membuka lembar-lembar berikutnya. Misty membuka lembar demi lembar. Membacanya cepat. Iapun seakan tahu mana yang penting dibaca dan mana yang tidak.Mata Misty terbelalak lebar. Mulutnya menganga. Kepalanya menggeleng-geleng tak percaya. Misty menyenderkan punggungnya kelemari.
Dadanya terasa sesak. Tubuh Misty merosot, terduduk di lantai bersandar ke lemari. Didekapnya buku yang tetap terbuka itu di perutnya. Ditahannya segala amarah yang meluap-luap di dadanya. Sesekali ia mengusap seluruh wajahnya.
Hatinya tak henti bertanya-tanya, benarkah hal mengejutkan ini terjadi atau ia hanya sedang bermimpi? Mengapa kakakku harus berbuat begitu pada kakakku yang lain? Misty sangat ngeri. Ternyata ada sesuatu yang lebih buruk daripada sekedar pertengkaran antara dirinya dan Kyana.Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Byan terpaku di sana dengan wajah tegang dan panik, sangat kontradiktif dengan tubuhnya yang segar setelah mandi. Tak tersungging senyum sedikitpun di wajah Misty. Alisnya mengerut, bibirnya mengerucut. Dengan mata terus mengarah pada Byan, Misty berdiri.Diangkatnya buku Byan dan diperlihatkannya pada kembarannya itu. Melihat keseriusan Misty, Byan menelan ludah. Ia ingin marah, tapi yang ada hanya kepanikan. Perasaanya campur aduk. Refleks ia mendekati Misty dan berusaha merebut buku pribadinya dari tangan Misty. Dengan sigap Misty menggencet buku itu ke lemari dengan punggungnya.
Byan dan Misty berhadapan wajah Byan hanya beberapa sentimeter dari wajah Misty. Byan mulai gelisah. Mungkin ia sudah mengira Misty mulai mengetahui rahasianya. Bibir Byan bergetar. Dahinya berkerut. Byan terduduk di tempat tidurnya. Menahan malu karena rahasianya diketahui kembarannya. Byan malah menutup muka, menangis. Misty berdecak jengkel.Misty menatap kembaranya itu lekat-lekat. Entah kenapa, tatapan Misty kini membuat Byan takut. Misty menghela napas pendek. Menyeka keringat yang membasahi wajahnya sebelum bersuara.
Bibir Byan bergetar hebat saat mendengarkan ucapan Misty. Byan tak pernah menyangka seorang Misty bisa berbicara seperti itu. Misty memang cuek, tapi ternyata dialah yang paling peduli terhadap lingkungan sekitar. Tak seperti dirinya yang hanya bisa berkutat dengan pelajaran di sekolah. Dan entah mengapa, setelah berpikir seperti itu Byan makin tak bisa menahan air mata yang jatuh sampai ke dagunya. Misty menatapnya seraya geleng-geleng kepala, mengapa Byan ternyata iri dan dendam sama Kyana.
Misty lalu duduk di sebelah Byan. Ia memiringkan tubuhnya sedikit agar bisa manatap kembarannya yang siap diceramahi lagi. Byan tampak gelisah.Berbagai perasaan berbaur jadi satu. Ia malu sifat buruknya terbongkar, tapi diam-diam ia juga menyimpan kekaguman pada adiknya yang satu itu. Byan tutup mulut tak membantah karena tak bisa.Misty sepenuhnya memang benar.Byan janji akan minta maaf pada Kyana dan kasih tahu yang sebenarnya sama Fista, pokoknya semuanya. Misty tersenyum lega. Ditepuknya pundak Byan berkali-kali. Tiba-tiba Misty teringat sesuatu, bahwa Kyana-lah yang bikin Digar jadi baik lagi sama Byan.Mulut Byan sedikit terbuka.
Ia terkejut sekaligus masih belum memahami.Seolah ada bom yang dipasang di tubuhnya, Byan merasa seluruh organ tubuhnya meledak. Panas. Membara. Byan sampai tak bisa menggerakan badannya. Jadi Kyana berbohong demi hubungan Byan dan Digar. Kyana berbohong demi kebahagiaan Byan.Oh…Byan merasa dirinya begitu kotor.Begitu teganya ia terhadap Kyana, tapi Kyana membalasnya dengan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Habibie dan Ainun movie